Perawatan Rambut sejak dini anak cowok
Kok, Rambut Dedek Tipis, Ya?
Artikel diambil dari okezoneRAMBUT bayi adakalanya tipis, adakalanya tanpa rambut sama sekali (botak), dan kerap pula berkerak. Memang, kondisi kulit kepala Anda dan si kecil tidak sama. Si kecil butuh penanganan lebih intensif. Yang pasti, selama dia sehat, tak ada masalah. Toh, rambut yang tumbuh pada kepala si kecil masih rambut sementara, bukan rambut permanen.
Nah, bagaimana cara merawat rambut bermasalah ini agar kelak memiliki rambut yang indah dan sehat? Untuk itu dr Grace NS Wardhana, SpKK, dari Brawijaya Women and Children Hospital memaparkannya untuk Anda.
Lurus, ikal atau keriting?
Sebenarnya, sebelum bayi berusia 1 tahun ke atas, orangtua tidak pernah tahu akan seperti apa rambutnya kelak. Pertumbuhan dan tipe rambut bayi (lurus, keriting, tebal, tipis atau pirang, hitam, dan sebagainya), sangat dipengaruhi oleh:
- Faktor genetika dari kedua orangtuanya. Tidak harus dari orangtuanya langsung, tapi bisa juga dari generasi di atas orangtuanya, seperti kakek-neneknya.
- Faktor gizi. Anak kurang gizi tekstur rambutnya pasti akan terpengaruh. Warna rambut si kecil menjadi merah, lebih kering, lebih mudah rontok atau patah, dan tumbuh tipis.
Walaupun peranannya tidak besar, faktor nutrisi ini juga dibutuhkan anak untuk memperoleh tekstur rambut yang sehat. Beberapa vitamin dan mineral dapat memicu pertumbuhan rambut, seperti zat seng (terdapat pada ikan-ikanan) dan selenium.
- Banyak terkena sinar matahari atau polusi juga memengaruhi tekstur rambut. Sama halnya dengan penyakit, misalnya ketombe yang sering terjadi pada bayi atau anak.
- Hormon. Salah satunya hormon androgen. Sering ada bayi yang rambutnya sangat lebat saat lahir. Bisa saja itu karena pengaruh hormon androgen ibunya. Pasalnya, dia belum bisa memproduksi hormon androgen sendiri. Setelah lahir, lama-lama efek androgen yang terbawa dari ibunya hilang. Rambut si kecil pun rontok, berganti dengan rambut aslinya yang mungkin lebih tipis.
Digunduli menebalkan rambut
Sejauh ini tidak ada penelitian medis yang berhasil membuktikan anak yang sering digunduli, kelak rambutnya akan tumbuh tebal. Rasionalisasi yang mungkin terjadi adalah karena rambut pada bagian pangkal lebih tebal daripada rambut pada bagian ujung, sehingga bila rambut dicukur, rambut terlihat lebih padat atau banyak.
Begitu pula jika rambut anak yang ketika bayi lurus, lantas tumbuh menjadi keriting saat dia besar, itu juga tidak benar. Yang memengaruhi pertumbuhan rambut bayi adalah faktor-faktor di atas, khususnya faktor genetik.
Rambut bayi baru lahir tidak dapat dijadikan patokan rambutnya saat dewasa kelak, karena umumnya masih berupa rambut vellus. Saat bayi berusia di atas 1 tahun, umumnya sudah memilik rambut terminal yang dapat menjadi gambaran bagaimana tipe rambutnya saat dewasa kelak. Tapi itupun bukan jaminan. Ketiga faktor di atas dapat memengaruhi proses perjalanan pertumbuhan rambut.
Lebat karena kemiri
Begitu pula mengenai seledri dan kemiri. Meski sebagian besar mitos tentang rambut tak bisa dijelaskan secara medis, ada beberapa di antaranya yang masuk akal. Misalnya, agar rambut tebal, harus diolesi minyak kemiri. Ada juga yang menyarankan pemakaian seledri atau air kelapa muda.
Ingat, secara empiris, berdasar pengalaman, mungkin mitos tadi ada benarnya. Pasalnya, kemiri mengandung minyak. Nah, minyak bisa digunakan untuk mengatasi rambut yang kering atau kurang subur. Tapi dari segi farmakologis belum pernah diteliti, apa isi, kandungan, dan dampak kemiri.
Yang jelas, selama tidak menimbulkan efek samping, mencoba cara-cara tadi boleh-boleh saja. Hanya terkadang bahan alami seperti itu mengandung zat yang tak kita ketahui yang bisa mengiritasi kulit kepala bayi. Padahal, kulit bayi lebih rentan dan mudah teriritasi oleh bahan-bahan dari luar. Ini yang harus hati-hati.
Merawat rambut bayi
Perawatan rambut semasa bayi juga memengaruhi pertumbuhan rambut bayi. Sebagian orangtua panik melihat rambut bayinya tipis sehingga menggunakan terlalu banyak lotion, tonik, atau bahan-bahan penumbuh rambut. Padahal, bahan-bahan ini justru dapat menyebabkan iritasi maupun alergi pada kulit kepala bayi dan justru memicu kebotakan rambut.
Bayi tidak memerlukan perawatan rambut terlalu banyak. Sampo tidak perlu diberikan setiap hari, cukup 2-3 hari sekali. Namun pembilasan kulit kepala harus dilakukan setiap mandi. Yang perlu diperhatikan adalah:
- Gunakan sampo dengan pH balance, yakni 4,5-6. Sebagian besar sampo memiliki pH tinggi, sehingga menyebabkan rambut kusut dan perih bila mengenai mata.
- Pastikan sampo tidak mengandung sulfat (seperti terkandung dalam sampo orang dewasa) karena sulfat juga dapat menyebabkan rambut kusut.
- Meskipun rambut bayi belum tumbuh, usahakan untuk terus menjaga kebersihan di kulit kepala dengan menggunakan sampo yang mild (super ringan).
- Cara membilas kepala atau keramas yang baik adalah seperti dilakukan di salon, di mana posisi kepala anak menghadap ke langit-langit, untuk menghindari menetesnya sampo ke mata atau wajah.
- Gunakan sisir dengan bulu sikat yang halus
- Jangan menggunakan terlalu banyak kosmetik rambut pada usia 1 tahun pertama, karena justru dapat memicu iritasi atau alergi pada kulit kepala bayi.
Agar Anda dapat merawat rambut si kecil sesuai jenisnya, berikut dipaparkan 3 tipe rambut & fase pertumbuhannya.
Rambut lanugo
Adalah rambut yang pertama kali terbentuk, yakni sekira 3 bulan setelah pembuahan. Rambut lanugo sangat halus dan lembut, tumbuh di seluruh tubuh janin. Rambut terlihat banyak pada kepala, dan kadang-kadang juga pada bahu dan punggung.
Rambut lanugo dapat terlihat dengan pemeriksaan USG 3 atau 4 dimensi. Biasanya rambut ini akan luruh sekira 4 minggu sebelum bayi lahir, namun sebagian bayi lahir masih dengan rambut lanugo yang luruh.
Rambut vellus
Rambut yang ditemukan pada bayi, sangat pendek (hanya 1-2 cm) dan hanya sedikit sekali mengandung pigmen, karena itu rambut bayi baru lahir sering terlihat pirang. Folikel rambut yang menghasilkan rambut ini tidak mengandung kelenjar sebum (kelenjar minyak).
Rambut terminal
Rambut akhir yang tumbuh di kepala, dan pada beberapa orang juga ditemukan di lengan, badan, dan kaki. Rambut ini lebih kasar dan mengandung banyak pigmen sehingga terlihat lebih gelap.
(Mom& Kiddie//nsa)
0 comments: